Pengalaman pribadi sering kali menjadi cerminan dari perkembangan teknologi yang terjadi di sekitar kita. Saya ingin berbagi pengalaman menarik ketika saya diminta untuk mengganti lampu TL yang sudah lama di rumah saya. Pada saat membongkar lampu TL lama, saya menemukan sebuah komponen yang disebut ballast di dalam housing lampu. Ballast merupakan komponen umum yang digunakan pada lampu TL di era 1990-an.
Perkembangan teknologi lampu, terutama dalam beberapa dekade terakhir, telah menghadirkan solusi yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Pada masa lalu, lampu TL dengan ballast memiliki kelemahan, yakni konsumsi daya yang relatif tinggi. Namun, saat ini, berkat inovasi teknologi lampu, kita dapat dengan mudah beralih ke lampu dengan daya yang lebih rendah, tetapi tetap menghasilkan pencahayaan yang sama terangnya seperti lampu TL lama yang memiliki daya lebih besar.
Proses penggantian lampu TL di rumah saya menjadi peluang untuk memahami bagaimana teknologi lampu telah berkembang. Mengganti lampu TL lama dengan lampu yang lebih efisien dapat memberikan keuntungan ganda. Pertama, kita dapat mengurangi konsumsi energi secara signifikan. Lampu yang lebih efisien menggunakan daya yang lebih rendah, sehingga memberikan dampak positif pada tagihan listrik bulanan.
Kedua, penggunaan lampu yang lebih efisien juga mendukung upaya untuk menjaga lingkungan. Reduksi konsumsi energi secara keseluruhan dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan membantu memperlambat dampak perubahan iklim. Pilihan untuk menggunakan lampu yang lebih ramah lingkungan dapat menjadi kontribusi kecil namun penting dalam mendukung gaya hidup berkelanjutan.
Selain itu, teknologi lampu modern juga telah menghadirkan pilihan yang lebih beragam dalam hal desain, warna, dan fitur tambahan. Sebagai contoh, lampu LED saat ini tidak hanya efisien dalam penggunaan energi, tetapi juga memiliki umur pakai yang lebih lama dan dapat diatur dengan berbagai tingkat kecerahan. Pilihan ini memberikan fleksibilitas lebih besar dalam menciptakan atmosfer yang diinginkan di dalam ruangan.
Penting untuk dicatat bahwa penggantian lampu TL lama dengan varian yang lebih efisien juga dapat dilakukan dengan mengintegrasikan teknologi sensor atau otomatisasi. Sensor gerak atau sistem pencahayaan pintar memungkinkan lampu untuk menyala hanya ketika diperlukan, mengoptimalkan penggunaan energi secara lebih efisien.
Pengalaman ini membuka mata saya terhadap betapa teknologi lampu telah menjadi bagian tak terpisahkan dari upaya kita untuk menciptakan gaya hidup yang lebih berkelanjutan. Perubahan sederhana seperti penggantian lampu dapat memberikan dampak yang cukup besar, terutama ketika diterapkan secara luas dalam komunitas atau masyarakat.
Sebagai pemilik rumah, kita memiliki peran penting dalam mengadopsi teknologi lampu yang lebih efisien dan berkelanjutan. Selain mendukung penggunaan lampu yang ramah lingkungan, kita juga dapat memilih produk-produk yang memiliki label energi, memberikan informasi tentang efisiensi dan performa energi dari lampu tersebut.
Dalam konteks global yang semakin memahami urgensi keberlanjutan, pengalaman saya ini menjadi contoh sederhana tentang bagaimana setiap tindakan, sekecil apapun, dapat menjadi langkah positif dalam mendukung upaya perlindungan lingkungan. Sebagai konsumen yang cerdas, kita memiliki kemampuan untuk membuat pilihan yang mendukung teknologi yang lebih efisien, mengurangi dampak lingkungan, dan pada akhirnya, menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan. Semoga pengalaman saya ini dapat memberikan inspirasi dan pemahaman lebih lanjut bagi mereka yang menghadapi situasi serupa.
Sobat yang dirumahnya atau di perusahaan yang punya lampu TL lama dan berniat mengganti ke LED TL karena beberapa hal seperti lampu TL lama rusak, atau kesulitan menemukan lampu lama karena sudah discontinue/tidak di produksi lagi atau sedang melakuan efisiensi pemakaian listrik dengan menganti lampu TL lama dengan TL LED baru.
Memilih TL LED yang tepat di pasaran memang bisa menjadi tugas yang membingungkan, tetapi ada beberapa poin penting yang dapat membantu Anda dalam menentukan pilihan yang tepat:
Daya (Watt): Pertimbangkan luas ruangan dan tinggi plafon. Sebagai contoh, jika luasnya sekitar 10 m2 dan plafon setinggi 3 meter, Anda dapat memilih TL LED dengan daya 18 watt. Ini akan memberikan tingkat pencahayaan yang memadai, sekitar 300 LUX, sesuai dengan kebutuhan pencahayaan ruangan kerja.
Merek: Anda menyebutkan bahwa Anda menggunakan contoh TL LED dari merek Philips. Philips adalah merek yang terkenal dan telah teruji dalam industri pencahayaan. Memilih merek yang terpercaya seperti Philips bisa memberikan jaminan kualitas dan daya tahan.
Instalasi: Anda juga mencatat bahwa TL LED hanya memerlukan dua kabel, yaitu netral dan fasa. Ini bisa menjadi poin penting terutama jika Anda melakukan instalasi sendiri. Pastikan Anda mengikuti petunjuk instalasi dengan benar atau meminta bantuan profesional jika diperlukan.
Selain poin-poin di atas, juga perlu memperhatikan faktor lain seperti warna cahaya (warm white atau cool white), umur lampu, dan sertifikasi energi. Dengan mempertimbangkan semua faktor ini, Anda dapat memilih TL LED yang sesuai dengan kebutuhan Anda untuk menciptakan pencahayaan yang efisien dan nyaman dalam ruangan Anda.
Jika lampu sudah ada dan kita menggunakan housing/fitting lama maka kita perlu melakukan modifikasi instalasi didalam housing lampu TL lama. Modifikasi karena masih adanya koneksi ke ballast yang tidak terpakai, tidak terpakai karena TL LED tidak menggunakan ballast.
Berikut adalah wiring diagram power listrik L dan N satu lampu menuju lampu TL LED.
TL LED tube ini menggunakan single end artinya hanya salah satu sisi saja yang terpakai (yang ada tulisan LN /label strip perak seperti tampak pada gambar lampu)
Berikut adalah wiring diagram power listrik L dan N dua lampu LED menuju lampu TL LED dengan cara di
paralel.
Prinsipnya kita hanya perlu mengambil Line Fasa dan netral saja yang bisa langsung di koneksikan ke terminal TL LED dan ke stop kontak PLN seperti tampak pada gambar. 
