Stop kontak dan steker -->

Stop kontak dan steker

Sorayakit
07 February 2021

 

Stop Kontak dan Steker: Peran Penting dalam Distribusi Listrik

Stop kontak dan steker merupakan komponen vital dalam sistem distribusi listrik yang digunakan untuk menyambungkan aliran listrik dari sumbernya ke peralatan atau alat elektronik. Artikel ini akan membahas peran stop kontak dan steker dalam menyediakan akses listrik yang aman dan efisien untuk kebutuhan rumah tangga dan industri.

1. Pengertian Stop Kontak dan Steker

Stop kontak, atau sering disebut colokan listrik, adalah perangkat yang digunakan sebagai titik penyambungan listrik di rumah, kantor, atau tempat lainnya. Steker, pada gilirannya, adalah komponen yang digunakan untuk menyambungkan peralatan atau alat listrik ke stop kontak. Keduanya bekerja sama untuk menciptakan hubungan yang memungkinkan aliran listrik dari sumbernya ke peralatan yang membutuhkan daya.

2. Sumber Listrik: PLN dan Genset

Sumber listrik utama yang umumnya digunakan adalah dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) atau generator set (genset) untuk situasi darurat atau di lokasi tanpa pasokan listrik umum. PLN menyediakan daya listrik secara terpusat melalui jaringan listrik yang terhubung ke berbagai wilayah. Di sisi lain, genset digunakan sebagai sumber listrik lokal yang mandiri, biasanya menggunakan bahan bakar seperti bensin atau solar.

3. Aliran Listrik 1 Phase dan 3 Phase

Dalam distribusi listrik, terdapat dua jenis aliran listrik utama: 1 phase dan 3 phase. Aliran listrik 1 phase terdiri dari dua kabel, sedangkan 3 phase terdiri dari tiga kabel. Kabel 3 phase menghasilkan aliran listrik dengan tegangan antara 380 hingga 400 volt, sementara kabel 1 phase menghasilkan aliran listrik dengan tegangan 220 volt.

4. Peran Penting Stop Kontak

Stop kontak berperan sebagai titik akses yang memungkinkan aliran listrik dari sumbernya ke peralatan yang membutuhkan daya. Desain stop kontak beragam, dengan beberapa jenis yang dapat menampung lebih dari satu steker. Stop kontak modern sering dilengkapi dengan fitur keamanan tambahan, seperti pelindung anak atau pelindung dari lonjakan listrik.

5. Jenis-jenis Stop Kontak

Beberapa jenis stop kontak yang umum digunakan meliputi:

  • Stop Kontak Tunggal: Menyediakan satu titik akses untuk steker.

  • Stop Kontak Ganda: Menyediakan dua titik akses untuk steker.

  • Stop Kontak USB: Dilengkapi dengan port USB untuk mengisi daya perangkat tanpa perlu menggunakan steker.

  • Stop Kontak Tanah: Dirancang untuk keamanan ekstra dan melibatkan grounding.

6. Mekanisme Kerja Steker

Steker adalah perangkat yang menyambungkan peralatan ke stop kontak. Mekanisme kerja steker melibatkan penempatan pin atau kabel penghubung ke dalam lubang stop kontak yang sesuai. Desain steker dapat bervariasi sesuai dengan kebutuhan, termasuk steker tiga pin untuk grounding dan steker dua pin untuk aliran listrik 1 phase.

7. Keselamatan dalam Pemakaian Stop Kontak dan Steker

Keselamatan dalam pemakaian stop kontak dan steker sangat penting. Beberapa langkah yang dapat diambil untuk memastikan keselamatan meliputi:

  • Pemilihan yang Sesuai: Pastikan stop kontak dan steker yang digunakan sesuai dengan kebutuhan daya dan jenis aliran listrik.

  • Pemeriksaan Berkala: Lakukan pemeriksaan berkala terhadap kondisi stop kontak dan steker, termasuk pengetatan koneksi jika diperlukan.

  • Penggunaan Perlengkapan Pengaman: Gunakan perlengkapan pengaman tambahan, seperti pelindung anak, untuk mencegah kecelakaan, terutama di rumah dengan anak-anak.

8. Inovasi dalam Desain Stop Kontak dan Steker

Perkembangan teknologi juga mencakup inovasi dalam desain stop kontak dan steker. Misalnya, stop kontak pintar yang dapat dikendalikan melalui aplikasi ponsel pintar, memungkinkan pengguna untuk mengontrol daya listrik secara jarak jauh. Selain itu, steker dengan sensor pengukur daya dapat membantu mengidentifikasi perangkat yang mengkonsumsi daya lebih besar.

9. Penyesuaian dengan Kebutuhan Kelistrikan

Pemilihan stop kontak dan steker harus disesuaikan dengan kebutuhan kelistrikan di suatu tempat. Untuk instalasi rumah tangga, mungkin diperlukan stop kontak dengan daya yang cukup dan steker yang sesuai dengan peralatan elektronik yang digunakan. Di lingkungan industri, pemilihan stop kontak dan steker juga harus mempertimbangkan daya yang dibutuhkan oleh mesin atau peralatan berat.

10. Kesimpulan: Peran Sentral dalam Distribusi Listrik

Dalam kesimpulan, stop kontak dan steker memiliki peran sentral dalam distribusi listrik di berbagai lingkungan. Dengan menyediakan titik akses yang aman dan efisien, keduanya mendukung penggunaan daya listrik tanpa risiko kecelakaan atau kerusakan. Penggunaan yang bijak, pemeliharaan berkala, dan adaptasi terhadap perkembangan teknologi adalah kunci untuk memastikan stop kontak dan steker tetap relevan dan berkinerja optimal dalam era modern ini. Dengan demikian, mereka tetap menjadi komponen yang tak terpisahkan dalam memenuhi kebutuhan listrik sehari-hari.




Pemilihan

Stop kontak  yang umum ada di perumahan adalah 1 phase dengan tegangan 220 volt dan stop kontak 3 phase atau 3 kabel umum digunakan di pabrik pabrik. Pemilihan 3 phase dan 1 phase berdasarkan pada alat yang kita pakai, misal kita punya dinamo/motor induksi 3 phase 380 VAC  untuk menggerakkan mesin giling maka kita pakai sumber power 3 phase begitupun sebaliknya  kita punya mesin pompa air 1 phase 220 VAC kita menggunakan sumber power 1 phase.

Adanya perbedaan dari sumber power 3 phase dan 1 phase akan membedakan jenis stop kontak  dan steker yang kita gunakan.  Dalam artikel ini kita hanya membahas lebih lanjut stop kontak 1 phase. Stop kontak berpasangan dengan steker yang juga  memiliki rating yang sama dengan stop kontak. Stop kontak 1 phase memiliki rating seperti 10 A atau 16 Amper, ampere adalah  kemampuan dari stop kontak menahan arus listrik yang melewatinya. 



 

Penggunaan  10 amperebisa dengan melihat daya PLN yang terpasang  dirumah kita, misal 2200 VA, 220 Volt, 1 phase, maka dengan membagi daya 2200 /220 didapat arus 10 ampere, atau dengan melihat pemakaian arus dari alat yang kita gunakan, misal setrikaan dengan watt 350, 220 volt, 1 phase bisa didapat dengan membagi watt 350/220 didapat ampere sekitar 1,5 Ampere. Jadi penggunaan stop kontak dengan rating 10 Ampere masih aman karena alat yang dipakai hanya menggunakan 1, 5 amper, bagaimana jika kita colok 10 setrikaan??

 

Sobat yang baru beli stop kontak listrik bisa melihat gambar yang tersedia di blog ini, tampak 4 buah stop kontak dengan 1 lubang, 2 lubang. 4 lubang dan 6 lubang, Baik 1 atau 6 lubang memiliki sumber power dengan tegangan yang sama 220 VAC karena dirangkai paralel.




Sumber listrik jika di paralel akan memiliki sumber tegangan yang sama. Di gambar juga tampak satu terminal menghadapi ke atas ini adalah terminal arde atau pembumian. Nantinya di gunakan untuk alat alat yang menggunakan arde seperti kulkas di rumah saya tampak pada steker terminal arde. Salah satu fungsi sistem arde adalah pengaman tegangan bocor,  jika  sobat pernah merasakan seperti kesetrum saat memegang kulkas atau panel listrik coba check arde nya apakah sudah terpasang dengan benar.


Cara Koneksi stop kontak kontak

Siapkan gunting, obeng plus dan kabel ukuran 2.5 mm atau 1.5 mm di toko biasa disebut kabel isi 2 ukuran 1.5 mm serabut. Lalu kupas kulit kabel 2 kali sepanjang terminal stop kontak hingga terlihat isi kabel berupa serabut tembaga.

 



 

Puntir kabel supaya serabut menyatu


Bengkokan kabel kurang lebih sepanjang terminal konkeksi


Masukkna kabel ke dalam lubang terminal, pastikan sisi yang masuk kabel yang terkelupas, bukan  kulit kabel, ada mur baut kencangkan untuk menjepit kabel serabut didalamnya. Setelah kencang tarik sedikit untuk memastikan kabel yang sudah di baut  terjepit dengan kuat.

Rapihkan kabel sperti tampak pada gambar, pasang clamp penahan/penjepit kabel untuk menghidari tarikan dari luar yang bisa menyebapkan sambungan ke terminal putus. Sekian.

Berikut ini tabel jumlah titik pemasangan socket di beberapa area.