Kalau dilihat dari tulisannya "kaizen", mungkin berasal
dari jepang sana.., tapi saya tidak coba terjemhkan arti kaizen ke bahasa indonesia, sejauh ini kaizen yang
umum dikenal sebagai “metode perbaikan berkesinambungan“.
Metode ini dipakai di pabrik/manufaktur, saya pernah seleksi masuk karyawan dan ditanya apa itu kaizen?, saya kira
semacam nama merek motor..kyk suzuki shogun...dan walhasil pertanyaan itu tidak bisa saya jawab dengan benar, klo sobat baca artikel ini semoga bisa dapat pencerahan apa itu kaizen, saya sendiri dapat pencerahan
dari coretannya kang robicahyadi28, dia bilang dinikmati saja siapa tau bermanfaat buat yang membacanya.. :)
Perbaikan dengan metode kaizen ini berprinsip jika sesuatu
hasil atau apapun yang kita buat misalnya bikin produk snack kyk saya.. maka produk ini klo di cari cari sebenarnya memiliki celah kekurangan klo bahasa gaulnya "cari cari kesalahan" :) ... dari kekurangan ini bisa dilakukan
perbaikan. Setelah dilakukan perbaikan akan adalagi celah untuk
diperbaiki, jadi kesimpulanya kaizen adalah usaha perbaikan yang terus
menerus dilakukan.
Untuk melakukan perbaikan dari sesuatu yang kita buat misal
produk snack tadi tentunya kita perlu
cari kekurangan dari produk tersebut/identifikasi..Jika saat ini Saya sedang buat produk snack keripik
singkong kekurangan dari produk ini tidak bertahan lama karena setelah dua
minggu keripik jadi melempem dikarenakan pembungkus keripik/kemasan yg saya pakai kemasukan angin,
keripik yang melempem setelah dua minggu itu menggunakan staples untuk menutup
kemasan plastik
Akhirnya saya berinisiatif untuk membeli mesin sealer yang
bisa menutup kemasan lebih rapat dari pada menggunakan staples. Saya beli mesin
sealer di toko online ...tiga hari kemudian saya pakai untuk menutup kemasan snack
keripik dan alhamdulliah setelah dua minggu keripik masih renyah dan
bebas dari melempem. Sampai sini saya sudah menjalankan awal metode kaizen...
Tapi sayangnya setelah tiga minggu saya merasakan kalau
keripik berbau tengik, saya tidak curiga dengan keripik’nya, dan
ternyata kemasan kemasukan uap air dan saat display keripik terkena sinar matahari langsung karena memang menggunakan plastik transparan,..akhirnya plastik transparan tidak rekomen untuk
digunakan pada snack yang masa simpan cukup lama apalagi di udara yang lembap dan juga terjadi oksidasi dari sinar matahari... Browsing sana sini saya
menemukan jika kemasan yang cocok adalah ber pelapis alumunium foil, kembali
saya beli di toko online dan mengganti kemasan plastik transparan dengan kemasan
alumunium foil, tiga hari kemudian saya pakai sebagai pembungkus dan setelah
tiga minggu bau tengik sudah tidak ada lagi.. , sampai sini kita sudah dua kali melakukan perbaikan ..
Tapi sayangnya lagi setelah 5 minggu saya merasakan kalau
keripik mulai berbau tengik, dan ternyata kemasan kemasukan udara yang berisi oksigen ..akhirnya udara yang mengandung oksigen bisa membuat keripik berbau tengik... Browsing sana sini dan tanya teman, ternyata kemasan yang baik tidak menjamin
snack bebas bau tengik... kemasan yg kemasukan oksigen juga akan membuat keripik berbau tengik...solusinya adalah udara biasa diganti dgn nitrogen, kembali
saya beli di toko online mesin sealer yang bisa memasukkan nitrogen kedalam
kemasan alumunium foil, tiga hari kemudian saya isi ke pembungkus snack dgn nitrogen dan setelah dua bulan bau tengik sudah tidak ada lagi.. , sampai sini kita
sudah tiga kali melakukan perbaikan dan mungkin masih ada celah ke empat ke lima untuk melakukan perbaikan karena prinsip nya adalah perbaikan terus menerus
yang berarti selalu ada celah kekurangan yang mesti diperbaiki lagi dan lagi..."kaizen"
Cmiiw .. J