Menggunakan Relay -->

Menggunakan Relay

Sorayakit
10 August 2018

Sebelum kita menggunakan relay mungkin ada baiknya penulis ulas sedikit apa itu relay. Menurut Wikipedia.

Relay adalah suatu peranti yang menggunakan elektromagnet untuk mengoperasikan seperangkat kontak sakelar. 



Relay paling sederhana terdiri dari kumparan kawat atau coil penghantar yang dililit pada inti besi. Bila kumparan ini diberi arus listrik misal 12 volt maka akan menghasilkan medan magnet disekitar inti besi dan digunakan sebagai pengungkit mekanisme sakelar magnet. Jika seandainya pole di berikan tegangan 220 VAC yang diseri dengan pompa air 220 volt pada salah satu terminal NO atau NC maka akan menghidupkan dan mematikan mesin air.



Relay banyak digunakan dalam  sistem kontrol, digunakan sebagai Kopel untuk menggerakkan kontak bertegangan besar dengan arus listrik yang lebih kecil.

Nama pin relay.
Relay memiliki nama pin dan yang paling umum adalah pin NO, NC, COMMON, + dan - atau A1 dan A2.
Pin + dan pin - adalah pin utama yang dipakai sebagai input supply coil atau lilitan di relay.

 Sedangkan NO dan NC sebagai pin output yang bekerjasama dengan common. Jika seandainya common diberikan supply tegangan 220 VAC maka tegangan akan langsung mengalir ke output NC sehingga NC akan bertegangan 220 VAC. Lalu NO akan tetap 0 volt karena posisi kontak terbuka karena posisi coil relay tidak menerima tegangan 12 VDC. Jika sekarang kita berikan tegangan input di pin + dan - sebesar 12 VDC maka relay akan merubah status NO menjadi NC yang selanjutnya input common 220 vac akan meneruskan tegangan 220 vac ke NC.


Jenis relay berdasarkan prinsip kerjanya
  • Relai elektrotermal
Adalah jenis relay yang akan bekerja saat terjadi panas pada suhu tertentu. Relay ini memiliki inti bimetal yang akan melengkung saat terjadi panas, lengkungan dari metal ini nantinya dimanfaatkan untuk melakukan kerja saklar.
  • Relay elektromekanik
Adalah jenis relay yang bekerja dengan bantuan bagian mekanik dan elektro magnetik.

  • Solid state relay
Adalah relay yang bekerja dengan menggunakan perangkat semikonduktor, relay tipe ini juga bekerja lebih cepat dalam proses switching. Relay ini memiliki inti komponen seperti transistor atau triac.

Contoh salah satu relay
Berikut ini adalah contoh relay 8 pin milik omron. Relay ini bisa dibongkar pasang dengan mudah karena adanya soket 8 pin. Jika sewaktu-waktu terjadi kerusakan akan mudah dalam maintenance.






Wiring relay dan socket


Simbol Relay
Spesifikasi Relay umumnya adalah tegangan input 5 VDC, 12 VDC atau 48 VDC. Untuk common dan NO NC umumnya 220 vac dengan arus kerja 10 A.

Menggunakan Relay
Untuk menggunakan relay kita perlu memastikan arus dan tegangan yang akan melalui terminal NO NC dan common nya. Dan beban relay apakah untuk motor atau untuk lampu.  Berikut  salah satu spesifikasi tipe relay: 5VDC-SL-C
Tegangan coil: DC 5V
Struktur: Sealed type
Sensitivitas coil: 0.36W
Tahanan coil: 60-70 ohm
Kapasitas contact: 10A/250VAC, 10A/125VAC, 10A/30VDC, 10A/28VDC
Ukuran: 196154155 mm
Jumlah pin: 5
Usia electrikal: 100,000x
Usia mekanikal: 10,000,000x





Jika spesifikasi relay sudah didapat kita bisa menggunakan contoh umum rangkaian switching relay dibawah ini. Rangkaian switching ini dibantu transistor sebagai pemicu.



Tampak dirangkaian adanya dioda Flywhell sebagai pengaman transistor dari tegangan balik yang diakibatkan dari kerja coil relay, dan juga terpasang resistor 10 k ohm yang bekerja sebagai pull down.

Demikian artikel cara menggunakan relay, sobat juga bisa membaca artikel mengenai resistorkapasitortransformator atau IC di blog ini. semoga bermanfaat..salam :)


ref: https://gfycat.com