Openshift
adalah salah satu layanan hosting dimana sobat yang telah membuat aplikasi server (contoh dengan menggunakan platform express)
dapat menguploadnya (deploy) ke openshift sehingga bisa di akses oleh semua orang diseluruh
dunia melalui internet.
Tutorial ini akan mengakses folder hosting atau repository secara remote sehingga kita mampu mengelola aplikasi server yang telah kita dari folder lokal windows. Di folder lokal ini sobat bebas untuk menambah file atau melakukan modifikasi.
Untuk bisa
mengelola aplikasi secara remote, OpenShift menyediakan client tols bernama
(RHC) yang nanti kita pakai untuk mengelola aplikasi. Karena tutorial ini
menggunakan Windows, maka instalasi RHC mengharuskan sobat untuk juga
menginstal Ruby dan Git, jika sobat ingin tahu lebih jauh mengugunakan git bisa lihat disini
Apakah bisa
jika kita tidak menginstall RHC?... bisa! Tapi sobat hanya dapat login dan
membuat aplikasi saja, tapi tidak dapat membuat perubahan pada aplikasi yang
telah dibuat sampai sobat melakukan instalasi RHC, Ruby dan GIT.
Dalam Tutorial ini Terbagi dalam:
-Instalasi Clien Tools (RHC) di windows
-Setup RHC
-Membuat Aplikasi
-Membuat Aplikasi pertama
-Remote Access
-Setup RHC
-Membuat Aplikasi
-Membuat Aplikasi pertama
-Remote Access
Instalasi
Client Tools pada Windows
Instalasi client
tols (RHC) pada Windows membutuhkan tiga langkah:
Langkah 1 : Instal Ruby dengan
RubyInstaller
Langkah 2 : Instal Git kontrol versi
Langkah 3 : Install the RHC Ruby
Langkah 2 : Instal Git kontrol versi
Langkah 3 : Install the RHC Ruby
Sebelum sobat
menginstal client tols (RHC), sobat harus men-download dan menginstal terlebih
dahulu Ruby dan Git pada sistem lokal. Pastikan ada koneksi internet.
|
|
Pastikan juga
sobat login sebagai administrator untuk menghindari kegagalan instalasi atau
tergantung pada izin pengguna tertentu, bisa juga menonaktifkan User Account
Control (UAC) pada OS Windows Vista atau Windows 7 jika diperlukan.
|
Langkah 1 - Install Ruby
Gunakan RubyInstaller untuk
menginstal Ruby pada Windows. RHC diketahui bekerja dengan baik pada Ruby versi
1.9.3 dan 2.0.0 di Windows. openshift merekomendasikan men-download dan
menginstal salah satu dari versi tersebut.
Saat
instalasi kita cukup mengunakan setting default kecuali untuk pilihan Add Ruby executable to your PATH sobat perlu
isi kotak centang (seperti gambar dibawah ini)
Setelah instalasi selesai, cek instalasi bekerja dengan baik atau tidak, buka Command Prompt, ketikkan:
Jika tidak ada respon versi coba kembali periksa
Add Ruby executable to your PATH sobat
dan centang kotaknya.
Langkah 2 - Instal Git
Langkah
selanjutnya adalah menginstal Git untuk Windows tols ini nanti digunakan untuk
menyinkronkan sumber aplikasi lokal dan aplikasi online OpenShift.
Menggunakan
Git untuk Windows akan sangat menyederhanakan setup dan manajemen key SSH
menggunakan perintah RHC dasar dan tanpa tols tambahan lagi. Berikut link download
versi terbaru dari Git untuk Windows .
Ikuti proses instalasinya hingga selesai
Ikuti proses instalasinya hingga selesai
setelah
instalasi selesai, untuk memverifikasi bahwa Git dikonfigurasi dengan benar ketik
di command prompt:
Jika instalasi
Git berhasil, sobat akan melihat versi
yang diinstal:
Langkah 3: Instal dan Konfigurasi OpenShift rubby
Setelah instalasi
Ruby dan Git berhasil saatnya kita menginstal RHC, gunakan manajer paket
RubyGems (sudah termasuk dalam instalasi Ruby):
Ikuti proses instalasi RHC hingga selesai.
Setup RHC
Setelah
instalasi RHC selesai, kita setup RHC’nya ( proses file konfigurasi), buka
Command Prompt dan jalankan:
sobat akan
diminta untuk memasukkan username OpenShift dan password:
sobat
kemudian diminta untuk menghasilkan token otorisasi, jawab ‘yes”, store token
di direktori home sobat digunakan pada permintaan berikutnya. Setelah selesai, sobat
akan diminta untuk memasukkan sandi lagi, dengan token ini kita bisa mengakses server tanpa login password lagi sehingga memudahkan dalam sinkronisasi saat kita bekerja secara remote
Setelah
membuat file konfigurasi, RHC akan mengkonfigurasi SSH key sehingga sistem sobat
bisa bekerja secara remote ke aplikasi lokal sobat.
Setelah SSH key
baru dibuat akan ada file public key dan id_rsa.pub, file ini harus diupload ke
server milik OpenShift untuk otentikasi sistem remote, kita hanya perlu
menjawab ‘yes’ saja. Masukkan nama yang akan digunakan untuk key, atau biarkan
default. Pada contoh default sbb:.
Kemudian akan ada pengecekan domain secara
otomatis di openshift
Setelah selesai...., sobat sekarang siap untuk membuat dan mengelola aplikasi dengan menggunakan OpenShift.
Membuat Aplikasi
Sekarang RHC
telah diinstal dan dikonfigurasi, sobat siap untuk membuat aplikasi.
sobat dapat
membuat aplikasi baru dengan beberapa cara, bisa dengan management console (via
web openshift) atau client tols yang baru saja kita install (RHC).
1. Menggunakan Web Console
sobat dapat
melihat daftar lengkap dari jenis aplikasi dan membuat aplikasi baru melalui
web console OpenShift: Buat Aplikasi
(membutuhkan login)
2. Menggunakan Client Tols (RHC)
Sobat dapat
menggunakan RHC untuk membuat aplikasi menggunakan perintah berikut:
Ada sejumlah
pilihan yang tersedia saat membuat aplikasi baru. Untuk mempelajari lebih
lanjut tentang membuat aplikasi pada OpenShift, lihat Membuat Aplikasi .
Membuat Perubahan Pertama sobat
Kita sudah
melakukan instalasi git sebelumnya, OpenShift menggunakan Git untuk mengelola
penyebaran aplikasi pada server OpenShift. sobat bisa membuat perubahan kode
pada komputer lokal, memeriksa perubahan file secara lokal, dan kemudian push
perubahan tersebut ke OpenShift.
Menggunakan Git Repository
Setiap
aplikasi OpenShift yang kita buat, memiliki Git repositori sendiri hanya kita sendiri
yang dapat mengaksesnya.
Command Line (RHC)
Jika sobat membuat aplikasi sobat dari command line, RHC otomatis akan men-download salinan repositori (Git menyebutnya 'cloning') ke sistem lokal sobat.
Jika sobat membuat aplikasi sobat dari command line, RHC otomatis akan men-download salinan repositori (Git menyebutnya 'cloning') ke sistem lokal sobat.
Console web
Jika sobat
membuat aplikasi dari Console web, sobat harus menggunakan Git untuk
mengkloning repositori. Cari Git URL dari halaman aplikasi, lalu copas di
command prompt sbb:
Cari direktori yang telah sobat buat dari perintah git clone tadi, di direktori/folder tersebut sobat sudah bisa melakukan perubahan yang dibutuhkan.
Mengirimkan Perubahan (Push)
Setelah sobat
membuat perubahan file di repositori lokal, sobat bisa menjalankan perintah
push ke openshift agar isi direktori di openshift bisa sama dengan repo lokal
sobat, di command line GIT sobat perlu memasukkan dulu perintah Add . kemudian
masukkan perintah commit untuk melengkapi perintah add, saat perintah commit Git mengharuskan setiap commit
memiliki pesan sebagai catatan kecil kita saja yang berisi perubahan yang telah
kita buat. untuk menggambarkan hal itu tambahkan perintah -m setelah perintah
commit, contoh sbb:
Akhirnya, kita sudah bisa mulai untuk mengirim perubahan ke openshift, ketikkan perintah 'push' seperti berikut:
Output dari
perintah push akan berisi informasi dari OpenShift tentang status deploy.
Jika Succses sobat bisa menjalankan aplikasi server sobat via internet. Salam dan semoga bermanfaat.